Sabtu, 08 Oktober 2011

HOME

HOME

    Blog ini saya buat dengan sederhana cuy.. disini hanya ada beberapa posting tapi cukup la tu betul tag gan.   
buat para tamu yang datang harap maklum dengan blog ku ini ok .
     disini kita bisa mengapresiasikan apa yang ingin kita buat jadi ayo kita bat blog yang baik dan benar.
   AYO SEMUA

SMK BISA......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Jumat, 07 Oktober 2011

POROS PENGGERAK




1.URAIAN
Poros penggerak ( drive shaft ) berfungsi menggerakan roda” kendaraan yang menggunakan sistem suspensi independen . sudut joint dan jarak antara diprensial dengan roda akan berubah sesuai dengan perubahan sudut antara bdy kendaraan terha edap per kaan jalan selam bergerak.
            Untuk alasan ini di gunakan kombinasi fixed constant velocity joint,dan slidable constant velocia joint
Bila terjadi perubahan <rebund> seperti pada gambar jarak antara joint menjadi L+azL, di sebabkan perubahan pada sudut joint
Karena jaraknya akan tetap. Sementara kendaraan terus melaju, dipergunakaan penggunaan slidable joint

2.TIPE CONSTANT VELOCITY JOINT
            Tripod joint
Tripod joint pembuatannya umumnya joint tipe ini di buat sedemikian rupa agar dapat bergerak pada arah axiale
            Birfield joint
Joit ini mempunyaibebrapa steel ball.agar kec yang seragam dapat di pertahankan dengan keteitian yang tinggi.
            Alur khusus di buat pada ball seat sedemikian rupa sehingga untuk kontak antara drive shaft dan poros yang di gerakan selalu dalam jalur itu di bagi dua sudut perpotongan dari poros.
            Beberapa birfield joint di buat sedemkian rupa hingga perubahaan panjangnya berlaku sesuai gerak kendaraan seperti perubahaan trifod joint

SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL



SYSTEM BAHAN BAKAR DIESEL YANG BANYAK DIPAKAI :


                   SYSTEM POMPA PRIBAD

                 SYSTEM DISTRIBUSI       

                 SYSTEM AKUMULATOR 


Pompa penyalur berfungsi menyalurkan bhan bakar dari tangki ke pompa tekanan tinggi agar pompa tekanan tinggi selalu penuh dengan bahan bakar dalam segala keadaan oleh karena itu tekanan pengalirannya harus slalu lebih tnggi dari pada tekanan atmosfer. Hal ini untuk menjaga agar udara tidak masuk ke saluran bahan bakar seandainya terjadi kebocoran ketiga system bahan bakar ini mengunakan pompa bertekanan tinggi tetapi jumlah dan fungsinya berbeda .
1)    SYSTEM POMPA PRIBADY setiap slinder di layani oleh satu pompa
            Tekanan tinggi. Pompa tekanan tinggi adalah pompa plunyer yang di lengkapi dengan pengatur kapasitas semprotan, sedangkan daya untuk menggerakan daya di ambil dari daya mesin itu sendiri pompa di hubungkan dari nozzle melalui pipa tekanan tinggi dan nozzle akan memberikan bentuk pengebutan ke dalam silinder sesuai bentuk lubang nozzle.
            Sebagai pengembangan dari system pribady di lakukan dengan system penyemprotan tunggal. Pada system ini pompa dan nozzle jad satu kesatuan
            2) system distribusi menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua penyemprotan pada setiap silinder. Pompa mengalirkan bahan bakar berteknan tinggi masuk ke dalam distributor. Distributor membagi bahan bakar ke setiap pnyemprot sesuai dengan urutan yang telah ditentukan.
            3) system akumulator juga menggunakan sebuah pompa tekanan tinggi untuk melayani semua peyemprot yang ada pada setiap silinder tetapi tidak di lengkapi dengan alat pengatur kapasitas semprotan bahan bakar. Pada system ini pompa tekanan tinggi mengalirkan bahan bakar masuk ke dalam sebuah akumulator yang di lengkapi oleh katup pengatur tekanan sehingga tekanan bahan bakar dalam akumulator dapat konstan.
DETONASI PADA MOTOR DIESEL
            Jika ignition relay ( waktu pembakaran tertunda ) terlalu panjang/jika jumlah penguapan pada saat ini terlalu banyak, maka jumlah campuran yang dapat terbakar pada saat perambatan api terlalu banyak, sehingga menyebabkan kenaikan tekanan di dalam silinder sangat tinggi, hal ini akan mengakibatkan timbulnya bunyi / getaran. Peristiwa di atas di sebut dengan diesel knock ( detonasi ) untuk mencegah terjadinya detonasi tadi perlu di cegah kenaikan tekanan yang tiba-tiba yaitu membuat dengan campuran yang mudah terbakar pada temperatur yang rendah. Mengurangi jumlah bahan bakar yang yang di injeksikan selama pembakaran tertunda.
            Cara-cara untuk mengatasi deonasi :
v Menggunakan bahan bakar dengan angka cetan yang tinggi
v Menaikan temperatur udara dan tekanan pada saat awal injeksi
v Mengurangi  jumlah injeksi pada saat awal injeksi
v Menaikan temperatur pada ruang bakar ( khusus pada daerah injeksi )
System bahan bakar
Bahan bakar dari tangki di tekan oleh pompa injeksi dan di injeksikan ke
Dalam silinder melalui nozzle. Semua komponen yang berhubungan dengan kerja ini di sebut dengan system bahan bakar. Ada 2 system yang banyak di gunakan yaitu :
1)    System bebas ( indefenden system )
2)    Common system ( distributor pump )
S B B.png
a)     Tangki bahan bakar
b)    Saringan bahan bakar
c)     Pompa bahan bakar
d)    Saringan bahan bakar
e)     Pompa injeksi
f)      Distributor
g)     Accumulaor
h)    Nozzle
1.system bebas ( independen pump )
      System in banyak di gunakan pada mesin penggerak dengan kecepatan tinggi. Misal untuk kendaraan angkutan masing-masing silinder di lengkapi dengan sebuah popa injeksi
2.common system ( distributor pump )
      Pada system in hanya 1 pompa yang menaikan tekanan bahan bakar di dalam acculator. Dari acculator di bagikan ke tiap-tiap nozzle. Saat  injeksi dan jumlah bhan bakar yang di injeksikan oleh ditributor. Acculator di lengkai dengan katup pengaman ( saffety valve ) untuk memelihara agar tekanannya tetap ada juga yang tidak di lengkapi dengan accumulator bahan bakar langsung di kirim dari pompa injeksi ke distributor.  
Penyaluran bahan bakar
Penyaluran bahan bakar seperti berikut :  
Untitled.png 
KEMAMPUAN MESIN ( PERFOMANCE )
      Kemampuan mesin banyak di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1.    Volume langkah total
UI.png
Di mana Vl = volume langkah total < cc >
                D = diameter silinder < cm >
                L = Langkah torak < cm >
               N = Jumlah silinder
2.    Perbandingan kompresi ( compresion ratio )
Di ukur berapa banyak campuran udara bahan bakar yang masuk ke dalam silinder selama gerak hisap yang di pompakan pada langkah kompresi. Perbandingannya adalah antara volume bila torak pada TMB ( volume silinder + volume ruang  bakar ) dengan volume sisa pada bagian atas silinder bila torak berada pada TMB ( volume ruang bakar )
VL.png
K = Perbandngan kompresi
A = Volume langkah
B = Volume ruang bakar
Bila perbandingan kompresi naik, tekanan pembakaran bertambah dan tenaga yang di hasilkan lebih besar akan mengakibatkan pemakaian bahan bakar bertambah.
3.    Efiseiensi panas
       Efisiensi panas suatu mesin adalah perbandingan panas yang di sediakan dengan panas yang di rubah menjadi kerja efektif.bah menjadi
Bila semua panas yang timbul pada saat pembakaraan dapat di rubah menjadi kerja efektif dalam silinder, di katakan efisiensi panas 100%. Bila jumlah panas dari pembakaran Q1 Kkal dan kerugian panas pada dinding silinder adalah Q2 Kkal maka : efisiensi panas = Q1 – Q2 x 100 %
                                    Q1
Q1 – Q2 = Adalah kerja efektif
4.    Keseimbangan panas
          Pembakaran dalam silinder menimbulkan panas. Panas tersebut ada yang di rubah menjadi tenaga efektif dan ada juga yang hilang.

SISTEM AC

 refrigan ( amoniak )freon
freon adalah zat yang mengelilingi seluru instalasi ( ac ) untuk mendinginkan udara / temperatur seelilingnya.
Kegunaannya :
a)     Tidak menyala / meledak
b)    Menyerap panas
c)     Tidak terjadi perubahan kimia / di pakai   
     berulang-ulang
d)    Tidak mengandung racun
e)    Tidak merusak logam
R12 : titik didih – 29,8 drajat celicius
            Titik beku – 158 drajat celcius

( Gambar pendinginan dengan sistem kompresor )


          Sirkulas refrigan di gmbrkan di atas mula-mula gas refrigan R-12 di sedot ke kompresor dan di cetuskan keluar dengan tekanan kompresor. Ketika itu gas refrigan menunjukan suhu kurang lebih 70 drazat celcius dan tegangan 15kg/cm kuadrat. Gas refrigan yang di salurkan ke dalam kondensor mendapat hembusan angin dari kipas radiator dan angin tersebut melenyapkan panas laten yang terkandung dalam gas refrigan sehingga refrigan berupa gas berubah menjadi cairan suhu yang terdapat pada cairan tersebut berkisar 50 drazat celcius rafrigan yang menjadi cair mengalir masuk kedalam receiver / driver di saring untuk menghilangkan kotoran dan di salurkan ke klep expansi, di tempat expansi ini cairan refrigan di semprot mengembung kedalam bentuk kabut seperti semprotan cat duco
      Refrigan berupa kabut ini masuk kedalam evporator yang di hembus dengan motor kipas melalui evaporator inikabut refrigan berubah dari fase kabut / cair ke pase gas dan mengalir kembali ke kompresor. Demikian lah peredaran refrigan dalam instalasi mesin pendingin untuk mesin pendingin yang memaki refrigan sebagai bahan penyerap panas dari udara harus di buat perubahan fase dari gas kecair
Sebagaimana di ketahui bila memberi tekanan pada sejumlah gas di dalam tempat tertutup terjadi proses pengembunan sehingga gas berubah menjadi benda cair. Proses perubahan fase ini lebih cepat berlangsung jika tempat isi gas tersebut di dinginkan  itulah mesin pendingin perlu di lengkapi dengan kompresor dan kondensor.
Bahan refrigan dari R-12 yang mendapat tekanan dengan kompresor sampai 15 kg/cm kuadrat akan menjalani perubahan agrerasi dari fase gas ke fase cair di dalam kondensor untuk mempercepat proses perubahan terseut perlu mendinginkan suhu gas    

Selasa, 04 Oktober 2011

KOPLING

Pada waktu kendaraan berhenti. Apabla tenaga mesin yang sangat besar dan sedang berputar di pindahkan ke roda-roda penggerak maka kendaraan akan melompat sebaliknya mesin akan mati jika tenaga mesin terlalu kecil oleh sebab itu, agar pemindahan tenaga dari mesin ke roda penggerak langsung dengan lembut di perlukan suatu alat yang di sebut kopling, kopling merupakan salah satu komponen pemindah tenaga yang mutlak di perlukan pada kendaraan bermotor yang di tempatkan di antara mesin dan transmisi.

           Kopling berfungsi untuk :

a.     Memutus dan mengubungkan putaran mesin ke transmisi

      b.Memperlembut pemindahan roda gigi pada transmisi

      c.Memperlembut  gerakan awal jalannya kendaraan

MACAM-MACAM KOPLING

Secara garis besar kopling dapat di bedakan sbb :

1.     Kopling magnet
2.     Kopling fluida
3.     Kopling sentrifugal
4.     Kopling gesek

       a.model plat à basah dan kering
                              b.model kerucut

KONSTRUKSI KOPLING

         Jenis kopling plat tunggal kering banyak di gunakan pada mobil. Jika di lihat dari pegas yang di pakai dapat di bedakan menjadi 2 yaitu :

1)    Kopling dengan pegas koil

2)    Kopling dengan pegas diafragma



Kopling mempunyai komponen-komponen sebagai berikut :

1)           Plat kopling

Terbuat dari asbes ferodo yang tahan panas dan tahan aus. Plat kopling ini di tempatkan di antara roda penerus dengan plat penekan. Pada plat kopling juga di lengkapi dengan pegas torsi yang berguna untuk meredam getaran pada saat terjadi hubungan antara roda penerus dan plat penekan.

2)          Plat penekan ( pressure plate )

Berfungsi untuk menekan plat kopling terhadap roda penerus plat penekan ini terbuat dari besi tuang spesial yang tahan terhadap panas dan keausan permukaan plat penekan harus slalu rata agar  Penekannannya kuat.

3)          Bantalan pembebasan ( release bearing )

Bantalan pembebas ni dapat bergerak maju mundur  di dalam rumah kopling sehingga mengakibatkan plat penekan dapat memutus dan menghubungkan plat kopling dengan roda penerus

4)          Pegas ( spring )

Baik pegas koil maupun pegas diapragma berguna untuk menekan plat kopling. Koling pegas diafragma mempunyai banyak keuntungan di bandingkan dengan pegas coil.
Oleh karena itutype kopling pegas diafragma banyak di pakai pada kendaraan

SISTEM KEMUDI



.fungsi sistem kemudi adalah utuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan.Bila roda roda kemudi di putar sterng coloumb akan meneruskan ke tenaga putaran ke stering gear,stering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga di hasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakan roda depan melalui stering link.
            Type sistem kemudi yang di gunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah gaya dan suspensinya apakah mobil penumpang/mobil komersial)  type yang banyak di gunakan adalah reelating  ball,rack and pnion bagian-bagian utama system kemudi
            Pada umumnya system kemudi terdiri dari :
  •               STEERING GEAR
  •                 STEERING COLOUMB
  •                STEERING LINKAGE
 
STEERING COLOUM 
       Steering coloumb terdiri dari main shaft ( poros utama ) yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear dan coloumb tube yang mengikat main shaft kemudi ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bergerigi,dan roda roda kemudi di ikatkan ditempat tersebut denga sebuah mur.
Steering coloumb juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan 

SISTEM KEMUDI
.fungsi sistem kemudi adalah utuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokan roda depan.Bila roda roda kemudi di putar sterng coloumb akan meneruskan ke tenaga putaran ke stering gear,stering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga di hasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakan roda depan melalui stering link.
            Type sistem kemudi yang di gunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah gaya dan suspensinya apakah mobil penumpang/mobil komersial)  type yang banyak di gunakan adalah reelating  ball,rack and pnion bagian-bagian utama system kemudi
            Pada umumnya system kemudi terdiri dari :
  •              STEERING GEAR
  •              STEERING COLOUMB
  •             STEERING LINKAGE
 
STEERING COLOUM 
     Steering coloumb terdiri dari main shaft ( poros utama ) yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear dan coloumb tube yang mengikat main shaft kemudi ujung atas dari main shaft di buat meruncing dan bergerigi,dan roda roda kemudi di ikatkan ditempat tersebut denga sebuah mur.
Steering coloumb juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan